Sejarah Kota Lama Semarang Pdf
Sejarah Kota Lama Semarang Pdf – Sebagai ibu kota Jawa Tengah, Kota Semarang mempunyai sejarah yang panjang. Pemandangan kota semarang dan peninggalan sejarahnya seakan mengajak kita mengingat masa lalu. Seperti apa kota Semarang pada masa lalu? Informasi yang disajikan dalam buku ini sedikit banyak akan memuaskan rasa penasaran Anda mengenai hal tersebut.
Kota tua Semarang dapat ditemukan dengan banyak bangunan-bangunan tua yang masih berdiri. Kantor Lawang Sewu misalnya. Pada masa penjajahan Jerman, bangunan ini dibangun pada tahun 1902 dan diberi nama Nederlansch-Indische Spoor Maatschappij (NIS). Bangunan ini sebagian besar dibangun dengan gaya Kebangkitan Romawi.
Sejarah Kota Lama Semarang Pdf
Ada juga Kantor Pos besar di Jalan Pemuda. Dibangun pada tahun 1906-1907, awalnya bernama Semarangsche Hoofd Postkantoor. Jalan utama di kota tua Semarang adalah Heerenstraat (sekarang Jl. Letjend Suprapto). Di jalan ini berdiri Gereja Blenduk/GPIB Immanuel yang pertama kali dibangun dengan gaya sederhana oleh Portugis sekitar tahun 1753. Namanya Nederlandsch Indische Kerk, beberapa kali direnovasi pada masa penjajahan Belanda, termasuk gaya yang banyak mendominasi saat ini . (Halaman 26-33).
Menengok Gedung Tua Dan Jejak Ra Kartini Di Jalan Pemuda Semarang
Boleh jadi pertumbuhan dan perkembangan kota semarang dimulai pada abad ke 15 ketika kapal dinasti ming di bawah komando chengho berpindah dan mendirikan komunitas muslim dan masyarakat adat yang bermukim di pesisir pantai kaligarang yang terletak di kaki gunung simongan saat ini. . Perkembangan selanjutnya dipimpin oleh Ki Ageng Pandan Arang yang membuka kawasan “Penisikan” (wilayah laut) sekitar tahun 1575. Kawasan ini disebut Bubakan. Setelah itu, Ki Ageng Pandan Arang mendirikan pusat pemerintahannya di Bubakan, Jurnatan dan Kanjengan dimana ia membangun istananya yang pertama. Setelah beliau wafat, beliau digantikan oleh putranya Ki Ageng Pandan Arang II. Pada tanggal 2 Mei 1574, Ki Ageng Pandan Arang II diangkat oleh Pemerintah Kerajaan Demak menjadi Adipati Semarang. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Semarang (halaman 45-46).
Pada tahun 1678, wilayah Semarang diserahkan kepada VOC oleh penguasa Mataram saat itu, Amangkurat II. Penyerahan ini sebagai imbalan atas bantuan VOC dalam menumpas pemberontakan Trunojoyo yang meluas hingga wilayah Kaligawe Semarang. Sejak saat itu, negara Semarang yang semula merupakan bagian dari kerajaan Mataram menjadi wilayah kekuasaan VOC. Seperti kota lainnya, pemerintah Hindia Belanda juga membangun benteng di Semarang secara bertahap mulai tahun 1706. Karena bentuknya yang segi lima, benteng ini dinamakan “Benteng Vijfhoek”.
Perluasan benteng inilah yang menjadi landasan perkembangan kota Semarang. Kota Semarang menjadi makmur setelah tembok Vijfhoek dihancurkan pada tahun 1758. Belanda mulai membangun rumah kabel di sepanjang Jalan Bojong (Jalan Pemuda) hingga Randoesari (Jalan Pandanaran). Banyak orang Jerman juga pindah ke tempat lain.
Perencanaan dan pengembangan wilayah yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda sedikit demi sedikit memenuhi kebutuhan Semarang sebagai sebuah kota. Hal ini terlihat pada gaya hidup, gerakan sosial yang ada, sistem administrasi dan struktur sosial. Bahkan, saat itu kota Semarang bisa disebut sebagai “Batavia kedua” karena pelabuhan niaganya yang berkembang pesat. Selain itu disebabkan oleh peningkatan area dengan gejala tertentu (halaman 48-51).
Makalah Perkembangan Pariwisata Kota Lama Semarang
Kantor-kantor bisnis yang mapan mengembangkan jalan-jalan utama, seperti Heerenstraat (sekarang Jalan Letjend Soeprapto), Hogendorpstraat (sekarang Jalan Kepodang), Handelstraat (sekarang Jalan Jalak), Westerwalstraat (sekarang Jalan Mpu Tantular), dan jalan-jalan lainnya. Pemerintah Hindia Belanda menjadikan Semarang sebagai kabupaten (gemeente) pada tahun 1906 (halaman 64).
Dari segi batasnya, Stasiun Tawang merupakan batas utara Kota Lama Semarang, batas timur Jalan Ronggowarsito, batas selatan Jalan Haji Agus Salim, batas barat Jalan Mpu Tantular dan Kali Semarang (halaman 66).
Dalam buku ini kita juga bisa melihat peta kota lama Semarang yang dibuat pada tahun 1930. Ditampilkan juga nama-nama bangunan dan nama jalan lama. Buku ini mempunyai banyak lampiran, seperti cerita rakyat tentang Ki Ageng Pandanaran dan Bupati van Semarang sebelum tahun 1945. Meski masih ada ruang untuk penelitian dan pembahasan lebih lanjut, buku ini menarik untuk dibaca guna memahami sejarah kota Semarang pada tahun 1945. masa lalu. . Kota Tua Semarang (bahasa Jepang: ꦑꦶꦛꦭ합ꦯꦼꦭꦫꦯꦼꦭꦫꦬꦯꦼꦭꦫꦬ, translit. Kitha Lama Semarang, bahasa Jerman: Semarang Oude Stad) merupakan sebuah kawasan di Semarang yang menjadi pusat komersial pada abad ke-19-20. Saat itu, untuk melindungi masyarakat dan tanah, dibangunlah benteng di sana yang disebut benteng Vijfhoek. Dengan mempercepat jalur komunikasi antara ketiga gerbang istana, terciptalah jalur komunikasi, jalan utama disebut Heerenstraat. Sekarang dikenal sebagai Jl. Letnan Jenderal. Soeprapto. Salah satu situs keluarga kastil saat ini adalah Jembatan Berok, yang dikenal sebagai De Zuer Por. Kata ‘Berok’ sendiri merupakan respon masyarakat pribumi yang kesulitan mengucapkan kata ‘Burg’ dalam bahasa Belanda.
Di dekat kota tua dibangun saluran air yang keberadaannya masih dapat dilihat hingga saat ini, meski tidak permanen. Karena itulah Kota Lama mendapat nama “Little Holland”. Letaknya yang dibedakan dengan lanskap mirip kota Eropa dan kanal di sekitarnya membuat Kota Lama tampak seperti miniatur Belanda di Semarang.
Data Potensi Kota Semarang.pdf
Kawasan Kota Lama juga memiliki museum bernama Museum Kota Lama yang terletak di kawasan Jalan Cenderawasih, pusat kota Semarang.
Bermula dari penandatanganan perjanjian antara Kerajaan Mataram dan VOC pada tanggal 15 Januari 1678. Saat itu, Amangkurat II menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai uang karena VOC mampu membantu Mataram mengalahkan pemberontakan Trunojoyo. . Setelah Semarang dikuasai sepenuhnya oleh VOC, kota ini mulai dibangun kembali. Kastil Vijfhoek digunakan sebagai tempat tinggal warga Belanda dan dibangun pangkalan militer. Seiring berjalannya waktu, benteng tersebut tidak cukup lagi sehingga masyarakat mulai membangun rumah di luar benteng bagian timur. Hanya perumahan rakyat, gedung pemerintahan dan perkantoran yang dibangun.
Pada tahun 1740-1743 terjadi peristiwa Pacinan Geger yang merupakan protes besar pada masa pemerintahan VOC di Pulau Jawa. Setelah konflik berakhir, dibangun benteng di sekitar kota lama Semarang. Setelah itu karena dianggap tidak sesuai dengan pesatnya perkembangan kota maka benteng ini dibongkar pada tahun 1824. Mengingat banteng yang mengelilingi kota tua tersebut maka jalan tersebut sering diberi nama seperti Noorderwalstaat (Wall Street – Sekarang Jalan Merak) . Oosterwalstraat (Wall Street – sekarang Jalan Cendrawasih), Zuerwalstraat (Wall Street – sekarang Jalan Kepodang) dan Westerwaalstraat (Wall Street – sekarang Jalan Mpu Tantular).
Kawasan Kota Tua Semarang dulunya bernama Oude Stad. Luas kawasan ini sekitar 31 hektar, jika dilihat dari bentang alamnya tempat ini terkesan terisolasi dari kawasan sekitarnya, sehingga terlihat seperti kota istimewa dengan nama “Little Holland”. Kawasan Kota Tua Semarang merupakan saksi bisu sejarah Indonesia pada masa penjajahan Belanda selama lebih dari 2 abad, dan lokasinya dekat dengan perekonomian dan Stasiun Tawang. Tempat ini memiliki sekitar 50 bangunan tua peninggalan sejarah kolonial Semarang yang masih berdiri. Secara umum gaya arsitektur kawasan ini mengikuti benua Eropa sekitar tahun 1700. Hal ini terlihat pada keunikan arsitektur dan dekorasi khas Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang tidak biasa, penggunaan kaca berwarna, bentuk rumah yang tidak biasa, serta kehidupan bawah tanah.
Architecture Conservation Magazine
Seperti kota-kota lain di bawah pemerintahan kolonial Jerman, kastil ini juga dibangun sebagai pangkalan militer. Benteng berbentuk segi lima ini pertama kali dibangun di sisi barat kota lama Semarang saat ini. Benteng ini memiliki satu gerbang dan lima menara di sisi selatan. Setiap menara diberi nama: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten. Pemerintah Belanda pindah ke Tiongkok pada tahun 1731 dekat Belanda, untuk memudahkan pemantauan seluruh aktivitas Tiongkok. Oleh karena itu, Benteng tidak hanya menjadi pangkalan militer, tetapi juga menjadi menara pengawas segala aktivitas Tiongkok.
Pusat kawasan lama Semarang terletak di Taman Srigunting, sebuah taman di jantung kabupaten. Dahulu taman ini dikenal dengan nama parade plein, yaitu lapangan yang sering digunakan untuk acara militer karena letaknya yang dekat dengan pangkalan militer. Sebelum menjadi taman, taman ini berfungsi sebagai kerkhof atau tempat pemakaman warga Eropa. Pada awal abad ke-19, kekhof dipindahkan ke daerah Pengapon.
Kota Tua menjadi salah satu tempat menarik bagi warga Semarang hingga mancanegara pun datang ke Kota Tua. Kota Lama Semarang Diharapkan Masuk Situs Warisan Dunia UNESCO Keberadaan Semarang sebagai kota niaga di pesisir utara Pulau Jawa terus berlanjut sejak berdirinya Kerajaan Mataram dan terus berkembang. , sejak masa kolonial. Pesatnya perkembangan kota Semarang pada masa penjajahan Belanda ditandai dengan dibangunnya gedung-gedung di tempat yang dahulu dikenal sebagai Kota Lama Semarang. Banyak dari bangunan ini berfungsi sebagai kantor dan bisnis VOC. Seiring berjalannya waktu, Semarang tidak hanya menjadi pusat komersial tetapi juga menjadi gemeente (kotamadya), hingga saat ini. Namun nampaknya masih sedikit keinginan untuk menjadikan sejarah Semarang sebagai mata pelajaran sejarah pada tingkat sekolah dasar, khususnya pada jenjang pendidikan, sebagai mata pelajaran sejarah. Sebagai sumber sejarah yang sangat penting, tidak ada salahnya jika seorang guru sejarah khususnya di Semarang menjadikan Kota Lama sebagai sumber belajar bagi siswa di Semarang. Ruang hidup dan bangunan bersejarah di Semarang tidak boleh terus menerus dianggap sebagai bangunan tua dan tidak bermakna. Setidaknya akan mendorong masyarakat mengenal Kota Semarang khususnya pelajar untuk turut serta melestarikan Kota Lama dan menjadikannya sebagai sumber sejarah dan sejarah.